UMKM Expo

Holding UMKM Expo 2025 Perkuat Ekosistem Usaha Menuju Pasar Global

Holding UMKM Expo 2025 Perkuat Ekosistem Usaha Menuju Pasar Global
Holding UMKM Expo 2025 Perkuat Ekosistem Usaha Menuju Pasar Global

JAKARTA - Penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah kembali menjadi sorotan utama pemerintah. 

Melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi, UMKM diharapkan mampu naik kelas dan berperan lebih besar sebagai penggerak perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Komitmen tersebut tercermin dalam pembukaan Holding UMKM Expo 2025 yang menjadi ajang konsolidasi pelaku usaha, pemerintah, dan mitra strategis. Kegiatan ini dirancang sebagai ruang temu untuk memperkuat konektivitas UMKM dengan pasar, industri besar, serta ekosistem pendukung lainnya.

Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza menegaskan bahwa penguatan ekosistem menjadi kunci agar UMKM tidak berjalan sendiri. Sinergi antar pelaku dinilai penting untuk menjawab tantangan klasik yang selama ini dihadapi sektor UMKM.

Penguatan Ekosistem dan Rantai Pasok

Helvi Moraza menekankan bahwa UMKM kerap berhadapan dengan keterbatasan akses pasar. Di sisi lain, industri besar justru membutuhkan pasokan produk yang sesungguhnya dapat dipenuhi oleh UMKM dalam negeri.

Ketimpangan hubungan antara UMKM dan industri besar inilah yang menjadi perhatian utama pemerintah. Menurut Helvi, celah tersebut dapat dijembatani melalui program Holding UMKM yang dirancang secara terstruktur.

“Program Holding UMKM dirancang untuk menciptakan efisiensi biaya produksi, menjamin stabilitas pasokan, serta meningkatkan kapasitas UMKM agar mampu menghasilkan produk yang berdaya saing di pasar domestik maupun global,” ujar Helvi saat membuka Holding UMKM Expo 2025 di SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin, 22 Desember 2025.

Melalui skema holding, UMKM diharapkan tidak hanya menjadi pemasok, tetapi juga bagian dari rantai nilai industri yang lebih besar. Pendekatan ini diyakini mampu meningkatkan posisi tawar UMKM dalam jangka panjang.

Panggung Produk Unggulan dan Kolaborasi Bisnis

Holding UMKM Expo 2025 mengusung tema “Ekosistem Bisnis UMKM Kuat, Siap Menjadi Jagoan Ekspor”. Kegiatan ini berlangsung pada 22–24 Desember 2025 di Exhibition Hall SMESCO Indonesia.

Expo ini menampilkan produk-produk UMKM unggulan berstandar internasional dari berbagai sektor. Mulai dari kuliner, fesyen, kriya, hingga pertanian, kelautan dan perikanan, otomotif, kesehatan dan kecantikan, olahraga, pariwisata, serta perumahan rakyat.

Rangkaian kegiatan dirancang tidak sekadar pameran. Business matching menjadi salah satu agenda utama untuk mempertemukan UMKM dengan calon pembeli potensial.

Selain itu, talkshow tematik turut digelar untuk memperkaya wawasan pelaku usaha. Acara juga dilengkapi dengan signing contract ceremony antara UMKM dengan pembeli lokal maupun global.

Kegiatan ini mempertemukan UMKM dengan ritel modern, BUMN, platform e-commerce, serta sektor hotel, restoran, dan kafe. Importir dan distributor internasional juga dilibatkan untuk membuka akses pasar ekspor.

Nilai Tambah dan Transformasi UMKM

Selain membuka akses pasar, Holding UMKM Expo 2025 diharapkan mendorong peningkatan nilai tambah produk. Upaya ini dilakukan melalui hilirisasi, sertifikasi, dan penguatan merek UMKM.

Pemanfaatan skema pembiayaan inovatif juga menjadi bagian dari strategi penguatan. Berbagai pemangku kepentingan, mulai dari asosiasi hingga lembaga pembiayaan, dilibatkan untuk membangun kolaborasi yang berkelanjutan.

“UMKM perlu dibangun berbasis klaster sesuai karakteristik usahanya agar lebih produktif dan mampu masuk ke ekonomi berbasis industri untuk pengembangan jangka panjang,” kata Helvi.

Pendekatan berbasis klaster dinilai mampu menciptakan efisiensi dan meningkatkan kualitas produksi. Dengan skala yang lebih besar, UMKM dapat memenuhi standar pasar yang lebih luas.

Dalam kesempatan tersebut, Kementerian UMKM juga meluncurkan Buku Putih Holding UMKM. Dokumen ini menjadi panduan strategis jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Buku putih tersebut memuat arah pengembangan UMKM melalui kemitraan berbasis klaster. Dukungan fungsi inkubasi, agregasi, pemasaran, distribusi, dan pembiayaan menjadi bagian penting di dalamnya.

Langkah Konkret dan Target Ke Depan

Di sisi lain, enam usaha menengah yang telah ditetapkan sebagai operator Holding UMKM menerima Sertifikat ISO 9001:2015. Sertifikasi ini menjadi bukti penguatan tata kelola dan standar mutu usaha.

Selain itu, SPPG Al-Kasyaf memperoleh pembiayaan inovatif senilai Rp1,1 miliar. Dukungan ini menjadi bagian dari penguatan ekosistem pembiayaan UMKM yang lebih inklusif.

“Kami percaya bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perbankan, BUMN, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan akan menjadikan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Helvi.

Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Bagus Rahman menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi dan seleksi usaha menengah calon operator holding. Proses ini mencakup pendalaman kesiapan kelembagaan dan kapasitas produksi.

Saat ini, Kementerian UMKM telah meluncurkan Holding UMKM Klaster Perikanan dan Kelautan serta Klaster Fesyen dan Handicraft. Enam usaha menengah telah ditetapkan sebagai operator maupun calon operator.

Usaha tersebut meliputi PT Satya Trinadi Komira Perkasa, PT Prasojo Kusuma Putra, CV Agilcraft Indonesia, PT Delta Raya Sidoarjo, CV Petani, dan Craftote. Mereka memperoleh pendampingan penguatan kelembagaan dan sertifikasi sistem manajemen mutu.

Pada 2026, Kementerian UMKM menargetkan peluncuran holding baru di berbagai klaster strategis. Klaster olahraga, pertambangan dan energi terbarukan, serta kesehatan dan kecantikan menjadi fokus pengembangan berikutnya.

“Usaha menengah tersebut diharapkan menjadi penggerak utama dalam mengonsolidasikan UMKM, meningkatkan standar produksi, serta menghubungkan UMKM dengan pasar dan pembiayaan,” ujarnya.

Melalui langkah terintegrasi ini, Holding UMKM diharapkan menjadi fondasi kuat bagi UMKM Indonesia untuk tumbuh, berdaya saing, dan berperan sebagai pilar ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index