JAKARTA - Kesehatan yang prima menjadi fondasi utama dalam menjalankan tugas kepolisian yang penuh tantangan. Menyadari hal tersebut, Polres Lingga mengambil langkah nyata dengan menggelar Skrining Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM), bekerja sama dengan Puskesmas Dabo. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Endra Dharmalaksana, Mapolres Lingga, pada Selasa (30 September 2025), sebagai bentuk kepedulian institusi terhadap kesejahteraan personelnya.
Langkah preventif ini menjadi bagian penting dari upaya menjaga kesiapsiagaan aparat kepolisian. Bukan sekadar rutinitas kesehatan, kegiatan ini bertujuan mengantisipasi ancaman penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan metabolik lain yang sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, namun bisa berdampak serius dalam jangka panjang.
Komitmen Polres Lingga terhadap Kesehatan Personel
Kapolres Lingga, AKBP Dr. Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan pentingnya kegiatan skrining ini sebagai langkah strategis dalam mendukung kinerja kepolisian.
“Sebagai anggota Polri, tugas dan tanggung jawab yang kami emban sangat berat dan penuh risiko. Oleh karena itu, kesehatan merupakan modal utama dalam mendukung kinerja serta pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa kesehatan personel bukan hanya kebutuhan individu, tetapi juga bagian dari kesiapan institusi dalam memberikan pelayanan publik yang optimal. Polisi yang sehat secara fisik dan mental akan lebih siap menghadapi dinamika lapangan dan menjalankan tugasnya dengan baik.
Pemeriksaan Menyeluruh oleh Tim Medis Gabungan
Kegiatan skrining kali ini melibatkan tim medis dari Puskesmas Dabo dan Seksi Dokkes (Kesehatan) Polres Lingga. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mencakup beberapa parameter penting seperti:
Tekanan darah, untuk mendeteksi risiko hipertensi.
Kadar gula darah, sebagai upaya pencegahan diabetes melitus.
Asam urat, guna mengantisipasi gangguan metabolik yang dapat memengaruhi kondisi tubuh.
Hasil dari pemeriksaan tersebut akan menjadi dasar bagi langkah medis selanjutnya, termasuk rekomendasi pengobatan maupun pemantauan kesehatan secara rutin. Dengan deteksi dini, potensi terjadinya komplikasi dapat diminimalkan, dan personel dapat menjaga kualitas hidupnya lebih baik.
Upaya Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan
Polres Lingga tidak memandang kegiatan ini sebagai agenda sekali jalan. Kapolres memastikan bahwa skrining kesehatan akan menjadi agenda rutin dan berkelanjutan di lingkungan kepolisian.
“Dengan mengetahui kondisi kesehatan sejak dini, kita dapat mencegah timbulnya penyakit yang lebih serius. Ini bukan hanya tentang menjaga individu, tetapi juga tentang menjaga kualitas pelayanan institusi kepada masyarakat,” tegas AKBP Pahala.
Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya pendekatan preventif dibandingkan kuratif. Ketika masalah kesehatan dapat diidentifikasi lebih awal, proses penanganan akan jauh lebih efektif, biaya perawatan bisa ditekan, dan produktivitas kerja tetap terjaga.
Antusiasme Personel dan Manfaat Jangka Panjang
Respons dari para anggota Polres Lingga terhadap kegiatan ini pun sangat positif. Seluruh personel mengikuti rangkaian pemeriksaan secara tertib dan bergiliran, menunjukkan antusiasme serta kesadaran tinggi akan pentingnya kesehatan.
Momentum ini tidak hanya menjadi sarana pemeriksaan fisik, tetapi juga ajang untuk meningkatkan literasi kesehatan di kalangan aparat penegak hukum. Personel didorong untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat, mulai dari menjaga pola makan, rutin berolahraga, hingga melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Selain manfaat jangka pendek berupa deteksi dini, skrining ini juga diharapkan membawa dampak jangka panjang terhadap kinerja kepolisian. Personel yang sehat dan bugar akan lebih siap menghadapi beban kerja yang tinggi, menjaga fokus dalam bertugas, serta memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat.
Sinergi Dukungan Pemerintah dan Institusi Kepolisian
Langkah yang dilakukan Polres Lingga sejalan dengan program pemerintah dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang tengah gencar menekan angka kejadian penyakit tidak menular. Sinergi antara institusi kepolisian dan sektor kesehatan menjadi kunci dalam menghadirkan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes kini menjadi ancaman kesehatan global, termasuk di Indonesia. Gaya hidup modern yang minim aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi gula dan garam, serta stres kerja menjadi pemicu utama. Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif lintas sektor seperti ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata dalam memerangi epidemi kesehatan yang tidak terlihat secara langsung namun berdampak besar.
Menjadikan Kesehatan sebagai Prioritas Institusi
Kegiatan skrining kesehatan yang dilakukan Polres Lingga menjadi contoh konkret bagaimana sebuah institusi memprioritaskan kesejahteraan anggotanya. Kepedulian semacam ini menunjukkan bahwa tanggung jawab kepolisian tidak hanya terbatas pada penegakan hukum dan keamanan, tetapi juga mencakup perhatian terhadap kualitas hidup personelnya.
Dengan langkah yang berkelanjutan, Polres Lingga berharap seluruh personelnya dapat menjalani tugas dengan kondisi prima, sekaligus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kesehatan personel adalah investasi jangka panjang yang akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan publik dan citra institusi di mata masyarakat.
Skrining kesehatan yang digelar Polres Lingga bersama Puskesmas Dabo bukan sekadar kegiatan medis rutin, melainkan bentuk nyata komitmen institusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Dengan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular, personel bisa lebih waspada terhadap kondisi tubuh mereka, mengambil langkah pencegahan yang tepat, serta terus memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
Langkah proaktif ini menunjukkan bahwa kesehatan adalah bagian integral dari tugas kepolisian — dan menjaganya merupakan bentuk pelayanan terbaik bagi bangsa dan negara.
