Digitalisasi Dorong UMKM Naik Kelas, BAKTI Komdigi Gerak Cepat

Rabu, 05 November 2025 | 13:43:16 WIB
Digitalisasi Dorong UMKM Naik Kelas, BAKTI Komdigi Gerak Cepat

JAKARTA - Digitalisasi kini menjadi kunci utama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperluas pasar serta meningkatkan daya saing di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Pesan ini disampaikan oleh Plt. Direktur Layanan TI Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo Digital (Komdigi), Yulis Widyo Marfiah, dalam kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digitalisasi yang berlangsung di Sukabumi.

Kegiatan tersebut menyasar berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pelaku UMKM, ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga guru, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran pentingnya transformasi digital.

“Tantangan UMKM bukan lagi soal produksi, namun sudah merambah ke strategi digital,” ujar Yulis.

Dalam kesempatan itu, BAKTI Komdigi juga memperkenalkan Kompetisi Hidden Gem 2025, sebuah ajang yang dirancang untuk mendukung pengembangan UMKM lokal. 

Kompetisi ini dibuka sejak 26 Agustus hingga 31 Oktober 2025 untuk pendaftaran, dilanjutkan seleksi dan penjurian pada 1–27 November 2025, serta pengumuman pemenang pada 28 November 2025.

BAKTI Dorong Ekosistem Digital Inklusif dan Berkelanjutan

Program digitalisasi ini merupakan bagian dari transformasi digital nasional yang digagas BAKTI Komdigi, dengan fokus pada pemberdayaan desa dan UMKM. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, serta menguntungkan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfo Sukabumi, Ujang Zulkifli, menuturkan bahwa sekitar 72 persen warga Sukabumi sudah menggunakan internet dan media sosial. Namun, ia menilai tingkat pendidikan dan literasi digital masyarakat masih perlu ditingkatkan agar teknologi dapat dimanfaatkan secara maksimal.

“Pendekatan konsisten kepada warga sangat penting agar informasi yang disampaikan dari hulu bisa sesuai dan sama hingga hilir,” jelas Ujang.

Dewan Pengawas BAKTI Komdigi sekaligus tokoh masyarakat Sukabumi, Arfa Gunawan, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak. Menurutnya, teknologi adalah hak seluruh masyarakat Indonesia, tetapi harus digunakan dengan penuh tanggung jawab.

“Teknologi ibarat pisau bermata dua, bisa memberikan dampak positif, dan bisa juga memberikan dampak negatif,” kata Arfa dalam sambutannya.

Ia menambahkan, dunia digital saat ini membuka peluang besar bagi masyarakat untuk menjadi kreator konten, YouTuber, atau influencer, dan BAKTI Komdigi berkomitmen memfasilitasi peluang tersebut melalui berbagai program literasi dan seminar digitalisasi.

Strategi Hybrid: UMKM Naik Kelas Lewat Digitalisasi

Dalam sesi sosialisasi, praktisi digital marketing Guntur Sinaga menyampaikan materi mengenai pentingnya personal branding bagi pelaku UMKM dan profesional di era digital.
Ia menjelaskan, citra diri seseorang atau merek sangat memengaruhi kepercayaan konsumen.

“Personal branding itu penting karena 75% orang akan melihat dari visual terlebih dahulu,” ujar Guntur.
“Online membangun ekspektasi, offline membuktikan kenyataan,” tambahnya.

Koordinator UMKM Naik Kelas Kota Sukabumi, Sri Puji Rahayu, turut berbagi pengalaman tentang bagaimana strategi hybrid (online dan offline) mampu meningkatkan omset UMKM secara signifikan.

“Perluasan pasar bisa mencapai 3 kali lipat, peningkatan omset 20% dalam 6 bulan, dan tembus pasar nasional,” ungkap Sri Puji.

Ia menjelaskan bahwa langkah awal digitalisasi usaha bisa dimulai dari membuat akun media sosial bisnis, menggunakan aplikasi pendukung digital, hingga memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) digital.

Strategi pemasaran sederhana seperti WhatsApp Marketing, posting konten berkualitas, dan memanfaatkan marketplace dapat membantu UMKM menjangkau lebih banyak pelanggan.

Data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tahun 2023 mencatat, dari 65 juta UMKM potensial di Indonesia, baru 26,5% yang terhubung secara digital.
Artinya, masih terbuka peluang besar bagi pengembangan digitalisasi UMKM di seluruh Indonesia.

Sri Puji juga menekankan pentingnya branding yang konsisten untuk memperkuat kepercayaan pasar.

“Membangun identitas merek, menceritakan kisah usaha, dan menampilkan testimoni pelanggan adalah strategi penting dalam digitalisasi UMKM,” jelasnya.

Dari hasil pendampingan UMKM di Sukabumi, tercatat peningkatan omset antara 20–40%, perluasan pasar hingga 75%, dan peningkatan profesionalisme mencapai 90% berkat penerapan strategi digital.

Literasi Digital Jadi Fondasi Penguatan UMKM

Staf Ahli Komisi XI DPR RI, Dedy Kusuma Wardhani, menyoroti pentingnya peningkatan literasi digital dalam kehidupan sosial masyarakat.
Menurutnya, meski indeks literasi digital Indonesia pada 2022 mencapai 3,54 atau naik 0,05 poin dari tahun sebelumnya, aspek digital culture dan kesadaran keamanan digital masih rendah.

“Indeks literasi digital 2022 sebesar 3,54, naik 0,05 dari 2021. Namun digital culture mengalami penurunan dan kesadaran keamanan digital masih lemah,” ujar Dedy.

Ia menjelaskan, literasi digital mencakup empat pilar penting, yaitu Digital Skill (kemampuan menggunakan perangkat digital), Digital Ethics (etika digital), Digital Safety (keamanan data dan privasi), serta Digital Culture (budaya digital).

Sementara itu, praktisi digitalisasi Imam Hidayatullah mengungkapkan bahwa UMKM di Sukabumi masih menghadapi sejumlah tantangan seperti rendahnya literasi digital, keterbatasan infrastruktur internet, dan minimnya pendampingan.
Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan nyata untuk kemajuan ekonomi masyarakat.

“Digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk kemajuan bersama,” tegas Imam.

Ia menekankan bahwa strategi penguatan UMKM menuju digitalisasi harus dilakukan secara menyeluruh melalui pelatihan, dukungan infrastruktur, inkubasi bisnis digital, serta kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.

Menutup sesi, M. Syakir Ramdhoni menyoroti pentingnya penguatan keamanan siber dalam menghadapi ancaman kejahatan digital seperti judi online dan pinjaman online ilegal.

“Sebodoh-bodohnya orang, adalah orang yang bermain judi online,” kata Syakir dengan nada tegas.

Digitalisasi Jadi Pintu Gerbang UMKM ke Era Baru

Kegiatan sosialisasi BAKTI Komdigi di Sukabumi menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi digital yang inklusif dan merata.

Melalui kolaborasi berbagai pihak—pemerintah, akademisi, praktisi, dan masyarakat—digitalisasi diharapkan mampu membuka jalan bagi UMKM untuk naik kelas dan bersaing di pasar global.

Dengan meningkatnya literasi digital, akses teknologi, dan inovasi pemasaran, UMKM Indonesia berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi digital nasional di masa depan.

Sebagaimana disampaikan Yulis Widyo Marfiah, digitalisasi bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan untuk bertahan dan berkembang di era modern.

Terkini